Jumat, 21 Januari 2011

Ilmu kealaman dasar Prinsip dan usaha pelestarian SDA




Ilmu kealaman dasar
Prinsip dan usaha pelestarian SDA








                                           


Yesicha maria

Budidaya perairan



PPPPTK PERTANIAN CIANJUR DIPLOMA IV JOINT PROGRAM DENGAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2010/2011









Kata Pengantar
          Puji  syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa.Atas rahmat yang telah iya beri kan kepada kita.Karna berkat rahmatnya lah saya dapat menyelesai kan makalah ini.Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Karyawan perangin angin S.SL.M.SI, dan Ibu Ir. Susilawati  yang telah membimbing,menuntun dan membantu saya secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
 Kita ketahui bahwa banyak SDA yang di manfaatkan tapi kurang di perhatikan untuk di lestarikan, oleh karena itu lewat makalah ini kita dapat bersama belajar untuk berusaha menjaga dan melestarikan SDA yang ada agar dapat menjaga ekosistem bumi.       
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan sehingga saya mohon maaf yang sebesar-besar nya dan saya mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.


Cianjur, 23 Desember 2010    
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                         PENULIS






A.    Pengertian SDA
            Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Sumber Daya Alam (SDA) juga mempunyai potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi, air dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.

B.     Pelestarian SDA 
                mengelola sumber daya alam agar tetap lestari dan menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan .

C.     Cara  – cara usaha pelestarian SDA
1.       Dilakukan konservasi SDA, seperti :
-          Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah
. Contohnya :
SM. Kluet di Nangroe Aceh Darusallam: 20.000 hektar.
SM. Gunung Leuser di Nangroe Aceh Darusallam : 416.000 hektar.
SM. Gunung Rinjani di Lombok - NTB : 40.000 hektar.
SM. Kutai di Kutai - Kalimantan Timur : 200.000 hektar
-          Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan . contohnya :
CA.
Nusakambangan Barat di Cilacap - Jawa Tengah : 928 hektar.
CA. Cibodas/Gunung Gede di Jawa Barat : 1.040 hektar.
-          Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi. contohnya:
TN. Ujung Kulon di Banten.
TN. Bunaken di Menado – Sulawesi Utara.
TN. Kepulauan Seribu di Jakarta.

2.      Memperbanyak tumbuhan langka dengan cara campur tangan manusia (reproduksi vegetative : cangkok, merunduk, stek dll).
Budidaya tanaman dapat dilakukan dengan :
a.        Generatif yaitu dengan biji
b.       Vegetatif buatan antara lain menyentek, mencangkok ,merunduk
Perbanyakan dengan biji
Kita lakukan dengan menanam biji pada tanah atau polibag. Dalam kondisi menguntungkan biji akan berkecambah. Perkecambahan dimulai dengan munculnya plumula dan radikula lalu tumbuh menjadi tanaman baru. Plumula adalah tunas pertama /akar primer tanaman baru.
1.      Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan bagian tanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah tanaman berkayu dan beberapa tanaman stek tak berkayu.Contohnya :kedondong, jambu air, markisa, delima, cermai, anggur, bugenvil, mawar, melati dan soka.
Cara menyetek:
a.  Memilih jenis tanaman yang tahan hama dan penyakit, umur batang kurang lebih satu tahun, batang dan akar sehat, serta tidak kekurangan gizi.
b.   Batang yang cukup tua atau batabg yang memiliki mata tunas dipotong kira-kira 10-30 cm. Batang tersebut dapat ditanam dan akan menjadi individu baru.
2.      Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai jenis jeruk, berbagai jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng. Kelompok tanaman hias yang dapat dicangkok antara lain soka, bugenvil, dan puring.



Cara mencangkok:
a.  Terlebih dahulu memilih pohon induk yang cukup umurnya, tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda, telah berbuah sebanyak tiga kali, pohon tumbuh subur, kuat dan serial, serta percabangannya cukup banyak.
b. Membungkus bagian-bagian batang yang telah diikuti dengan tanah yang mengandung hormone dan pupuk NPK. Kemudian dibungkus dengan plastic bening atau sabut dan selanjutnya diikat dengan tali
c. Akar akan mulai tumbuh setelah 1-3 bulan sejak batang dicangkok, kemudian dilakukan pemotongan pertumbuhan akar cangkokan dan hasilnya dapat ditanam.
3.      Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara normal berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan segera berakar pada mawar .
·         Merunduk biasa
Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbel
·         Merunduk majemuk
Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur.
3.      Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi, seperti cloning, mutasi gen, rekayasa genetika, dll. Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
4.      Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya,pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
5.      Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH (Program Kali Bersih) pada kota-kota besar dan padat industry. Membangun kawasan industri jauh dari pemukiman penduduk serta memperhatikan lingkungan hidup atau berwawasan lingkungan. Melakukan studi amdal. Sebelum mendirikan pabrik, pusat pertokoan atau gedung perkantoran dan rumah sakit harus memperhatikan AMDAL, sehingga menjadi layak dan tidak mengganggu lingkungan hidup di sekitarnya. Maksud pekerjaan penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:
a.      Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi, Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
b.     mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak proyek maupun disekitar lokasi proyek;
c.      memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara lingkungan dengan kegiatan proyek,
d.    menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan.

Kegunaan Studi
Hasil Studi AMDAL akan digunakan antara lain untuk :
1.      membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan rencana proyek;
2.      memberi masukkan untuk penyusunan desain rinci proyek berkaitan dengan peralatan pengelolaan dan pelindungan lingkungan;
3.      menjadi arahan bagi pemrakarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
4.      memberi informasi kepada masyarakat dan pihak yang terkait mengenai rencana kegiatan.
Ruang lingkup studi AMDAL yang harus dilaksanakan meliputi: pekerjaan persiapan; pengumpulan data; deskripsi kegiatan; informasi rencana kegiatan kepada masyarakat; pengumpulan data sekunder; kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan; kajian kualitas air; kajian biologi (flora dan fauna); kajian sosial-ekonomi & budaya, kajian kesehatan masyarakat; penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
6.      Melakukan gerakan tebang pilih. Program sistem tebang pilih yaitu dengan menebang kayu di hutan dengan cara memilih kayu yang sudah tua dan menanamnya kembali.
7.      Membuat sengkedan untuk mengurangi laju erosi. Sengkedan disebut juga terasering, yaitu tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.
8.      Menangkap ikan secara normal dan umum. Artinya tanpa menggunakan bahan peledak atau racun untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Sehingga dengan demikian bila ada yang masih kecil tertangkap dapat dikembalikan lagi.
9.      Menggali hasil tambang dengan memperhatikan buangan limbahnya. Dalam setiap kegiatan produksi, selain dihasilkan suatu produk yang mempunyai nilai tambah tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat, cair, maupun gas, termasuk di dalamnya kegiatan industri pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku dari bahan galian tambang. Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah padat antara lain industri pembuatan antena yang menggunakan bahan baku aluminium menghasilkan limbah berupa sludge mengandung aluminium, industri elektronika yang menggunakan bahan baku lempengan logam tembaga menghasilkan limbah cair yang mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan yang menangani material-material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa skrap besi. Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan banyaknya pabrik yang melakukan aktivitas kegiatan produksi. Sebagai contoh pabrik antena yang ada di daerah Gedebage menghasilkan sludge sebanyak 10 ton perbulan. Pabrik elektronika di daerah Cicalengka menghasilkan limbah yang mengandung tembaga mencapai 40 ton/ bulan. Sementara limbah skrap besi jumlahnya cukup besar dan tersebar di berbagai lokasi. Apabila limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola dan diolah dengan baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan metode pengolahan limbah yang tepat, selain terjadinya pencemaran lingkungan dapat dicegah, juga dapat diperoleh nilai tambah yang tinggi, karena limbah-limbah tersebut di dalamnya masih terkandung komponen-komponen berharga seperti Al, Fe, dan Cu yang antara lain dapat dijadikan tawas, ferosulfat, dan logam tembaga. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan yang banyak dipakai untuk pengolahan air limbah dan air minum, sedangkan logam tembaga banyak digunakan dalam industri listrik dan elektronika, industri kimia dll.

10.  Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
11.  Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi. Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

Solusi :
-          Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
-          Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
-          Menghemat Energi yang digunakan.
-          Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
12.  Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
13.  Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
14.  Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.




Kesimpulan

         maka upaya pelestarian lingkungan hidup adalah upaya pelestarian komponen-komponen lingkungan hidup beserta fungsi yang melekat dan interaksi yang terjadi diantara komponen tersebut. Adanya perbedaan fungsi antara komponen dan pemanfaatan dalam pembangunan, maka pelestarian tidak dipahami sebagai pemanfaatan yang dibatasi. Namun pelestarian hendaknya dipahami sebagai pemanfaatan yang memperhatikan fungsi masing-masing komponen dan interaksi antar komponen lingkungan hidup dan pada akhirnya, diharapkan pelestarian lingkungan hidup akan memberikan jaminan eksistensi masing-masing komponen lingkungan hidup.
Melestarikan hutan berarti kita melestarikan lingkungan hidup, karena dengan menyelamatkan hutan kita juga menyelamatkan semua komponen kehidupan. Jika kita mengetahui mengenai sesuatu mengenai potensi alam  dan faktor-faktor yang membatasi kita dapat menentukan penggunaan terbaik.  Ekosistem-ekosistem baru yang berkembang yang diciptakan manusia , seperti pertanian padang rumput, gurun pasir yang diairi, penyimpanan-penyimpanan air, pertanian tropika akan bertahan untuk jangka waktu lama hanya jika keseimbangan-keseimbangan material dan energi tercapai antara komponen-komponen biotik dan fisik. Karena itu penting sekali untuk melestarikan hutan.
Melakukan pelestarian hutan sama dengan menyelamatkan ekosistem dari hutan itu sendiri, ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.  Keteraturan itu terjadi  oleh adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen mempunyai fungsi atau relung , selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik , keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu . Keseimbangan itu tidak bersifat statis malainkan dinamis , ia selalu berubah-ubah , kadang-kadang perubahan itu besar dan kadang-kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah maupun sebagai perbuatan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar